Jumat, 02 Desember 2011

MANAJEMEN PENCEGAHAN INFEKSI MEMPROSES LINEN


BAB II
PEMBAHASAN

2.1    DEFINISI

a. Deterjen. Bahan pembersih yang membuat antimicrobial hilang. Deterjen (cair atau bubuk) komposisinya terdiri dari hidropilik (larut dalam air) dan lipopilik (melarutkan lemak) dan terbagi menjadi empat jenis ; aniotik, kationik, ampoterik, dan deterjen nanionik.
b.Linen. Bahan-bahan dari kain yang digunakan dalam fasilitas perawatan kesehatan oleh staf rumah tangga (kain tempat tidur dan handuk), staf pembersih (kain pembersih, gaun dan kap), personel bedah (kap, masker, baju cuci, gaun bedah, drapeas, dan pembungkus), serta staf di unit khusus seperti ICU dqan unit-unit lain yang melakukan prosedur medik infasif (seperti anestiologi, radiology, atau kardiologi)
c. Linen kotor atau yang terkontaminasi (istilah digunakan bergantian). Linen dari berbagai sumber di rumah sakit atau kinik yang dikumpulkan dan dibawa ke londry/binatu untuk diproses. Semua bahan, tidak perduli kelihatannya kotor atausudah dipakai dalam prosedur bedah, harus dicuci dan dikeringkan. Sekalipun masih terbungkus dan belum dipakai, kain steril harus dicuci sebelum dilakukan sterilisasi.
d.      Pemilihan (sorting). Proses pemeriksaan dan pengeluaran benda asing kadang-kadang benda berbhaya (seperti; benda tajam, pecahan gelas) dari linen kotor sebelim pencucian. Langkah ini sangat penting  karena linen kotor dari kamar bedah atau kinik kadang-kadang mengandung benda-benda tajam (seperti skalpel,gunting tajam, jarum suntik dan jahit, dan jepitan handuk)
e. Perlukaan kerja atau infeksi. Suatu perlukaan atau infeksi yang didapat oleh staf  pelayanan kesehatan selagi melakukan tugasnya yang biasa.
f. Sabun dan deterjen (istilah digunakan bergantian). Produk pembersih (batangan, cair atau bubuk) mnurunkan tegangan permukaan sehingga membantu mengeluarkan kotoran, debu,dan mikroorganisme sementara dari tangan sabun biasa memerlukan gosokan sampai mengilangkan mikroorganisme sevara mekanis. Sabun antiseptik (antimikrobial)juga membunuh atau menghambat pertumbuhan kebanyakan  mikroorganisme.
2.1        MEMROSES LINEN
Memproses linen terdiri dari semua langkah yang diperlikan untuk mengumpulakan, membawa,dan memilih (menyortir) linen kotor dsan membinatu (mencuci, mengeringkan, melipat, atau membungkus), kemudian menyimpan dan mentribusikannya. Memproses linen secara linen dari berbagai sumber merupakan suatu proses yang rumit.staf yang ditugasi mengumpulkan, membawa dan memilih linen kotor harus sangat berhati-hati. Mereka harus memakai pakaian tebal atau sarung tangan rumah tangga untuk mengurangiresiko perlukaan oleh  jarum atau benda tajam, termasuk pecahan gelas. Staf yang bertanggung jawab terhadap pencucian barang kotor harus memakai sarung tangan rumah tangga, alat pelindung mata, apron plastik atau karet.
Prinsip dan langkah utama dalam memrpses linen
·         Staf rumah tangga atau binatu harus memakai sarung tangan dan alat pelindung pribadi lainnya apabila mengumpulkan, menangani, membawa, memilih, dan mencuci linen kotor
·         Kalau mengumpulkan dan membawa linen kotor, tangani sedikit mungkin dan dengna kontak minimum untuk mencegah perlikaan dan penyebaran , mikroorganisme
·         Anggap semua bahan kain  (umpamanya kain bedah, gaun dan pembungkus) yang telah dipakai untuk suatu prosedur sebagai infeksikus. Sekalipun tidak tampak adanya kontaminasi, bahan itu harus dibinatu
·         Bawa linen kotor dalam kontainer yang tertutup atau kantong plasitk untuk mencegah keterceceran, dan dibatasi linen kotor itu dalam area tertentu sampai dibawa ke binatu
·         Pilih dengan hati-hati semua linen di area binatu sebelum dicuci. Jangan mulai memilih (presort) atau mencuci linen pada saat mau dipakai





2.2        PENGGUNAAN PERLENGKAPAN PERLINDUNGAN DIRI

Perlengkapan perlindungan diri yang dianjurkan dalam pemrosesan linen
Jenis PPD
Kapan dipakai
Sarung tangan (lebih baik sarung tangan yang digunakan dalam rumah tangga) dan sepatu tertutup yang melindungi kaki dari kejatuhan benda (tajam), darah yang terciprat, dan duh tubuh
·         Menangani larutan desinfektan
·         Mengumpulkan dan menangani linen kotor
·         Membawa linen kotor
·         Memilih nlinen kotor
·         Mencuci linen kotor dengan tangan
·         Memesukkan linen ke dalam mesin cuci
Apron plastik atau karet dan kacamata pelindung
·         Memilih kain kotor
·         Mencuci linen kotor dengan tangan
·         Memasukkan linen kedalam mesin cuci

2.3        MENGUMPULKAN, MEMBAWA, DAN MEMILIH LINEN

a.      Mengumpulkan dan membawa
Setelah prosedur medis dan bedah invasif atau selagi mengganti linen di kamar pasien:
·         Kumpulkan linen bekas pakai dalam kantong kain, kantong plastik, atau kontainer yang ada tutupnya. Kalau linen terkontaminasi berat dengan darah atau caitan tubuh, dengan hati-hati gulungkan area yang terkontaminasiitu ke pusat linendan ditempatkan pada dalam kantong yang tahan bocor atau kontainer dengan penutup
·         Kantong kain biasanya cukup untuk kebanyakan linen untuk merawat pasien .  kantong memerlikan proses yang sama seperti isinya
·         Tangani linen kotor sedikit mungkin dan jangan dikocok, untuk mencegah penyebaran mikroorganisme ke skitarnya, personel, dan pasien lain
·         Tidak perlu memekai kantong kantong dobel atau menggunakan perlindungan lain untuk membawa linen dari pasien yang diisolasi
·         Jangan memilih atau mencuci linen kotor di area perawatan pasien
·         Kumpulkan dan bawa linen kotor seusai setiap prosedur, setiap hari, atau kalau diperlukan dari kamar pasien
·         Bawa linen kotor yang terkumpul dalam kantong tahan bocor, kontainer dengan penutup, atu kereta yang tertutup ke arah pemrosesan setiap hari atau lebih sering sebagaimana diperlukan
·         Bawa kain kotor dan kain bersih secara terpisah. Kalau ada kereta atau kontainer lain untuk linen kotor dan bersih harus ditandai dengan sangat jelas. Kalau tidak, bersihkan seluruh kontainer dan kereta yang dipakai untuk membawa linen kotor sebelum dipakai untuk membawa linen bersih

b.Memilih linen kotor
Area untuk memilih linen kotor harus terpisah dari area lainnya seperti yang dipakai untuk melipat dan memilih linen bersih, area perawatan pasien dan area penyediaan makan. Disamping itu, harus cukup ventlasi dan pembatas fisik (dinding) antara area linen bersih dan linen kotor
Pemilihan linen secara aman itu sangat penting sekali. Pemilihan harus dilakukan secara cermat karena linen yang kotor (duk yang lebar dan duk yang kecil/lap/handuk) dari kamar bedah atau area prosedur lainnya tidak jarang mengandung barang tajam (seperti skalpel,gunting tajam, jarum suntik dan jahit, dan jepitan handuk yang tajam). Selain itu, dari pembersihan kamar tidur pasien dapat diperoleh kasa yang kotor atau yang terkena darah atau dibasahi dengan cairan tubuh lainnya. Barang-barang ini harus ditangani secara cermat dengan memakai sarung tangan pelindung , alat pelindung mata dan apron plastik atau karet, dan harus dibuang sepatutnya. Walaupun jarang, infeksi yang berhubungan dengan pemilihan dihubungkan dengan gagal mencuci tangan dan penggunaan PPD sepatutnya.
Linen kotor dapat juga mengandung bahan yang tidak infeksius seperti gigi palsu, gelas kaca mata, dan alat bantu mendengar. Bahan-bahan ini tidak mengancam terjadinya infeksi dan tidak perlu ditangani secara khusus.

c. Mencuci Linen
?   Mencuci dan Mengeringkan
Semua bahan linen misalnya seprei, kain bedah, masker, gaun yang bersinggungan langsung dengan pasien harus dicuci secara seksama sebelum dipakai lagi. Dekontaminasi sebelum mencuci tidak diperluka, kecuali linen itu kotor sekali dan akan dicuci dengan tangan (berulang merendam linen dalam klorin, bahkan dengan larutan encer sekalipun dapat merusak kain lebih cepat). Tanggung jawab staf dalam mencuci linen dengan tangan adalah menggunakan PPD . selain itu, para pekerja jangan membawa linen basah dan kotor dengan menyentuh badannya sekalipun mereka memakai apron plastik atau karet.
?   Mencuci dengan tangan
Langkah 1 : Cuci linen yang kotor sekali terpisah dari linen yang tidak kotor.
Langkah 2 :  Cuci semuanya dalam sair dengan sabun cair untuk mengeluarkan kotorannya, bahkan kalau tidak tampak sekalipun :
·         Pakai air hangat kalau ada.
·         Tambahkan pemutih (misalnya, 30-60 ml, kira-kira 2-3 sendok meja, dari larutan klorin 5%) untuk membantu membersihkan dan tindakan terhadap bakteri.
·         Tambahkan asam (asam yang lemah) untuk mencegah linen jadi kuning, kalau diinginkan.
Langkah 3     :    Periksa kebersihan cucian. Cuci ulang kalau ternyata masih kotor atau bernoda.
Langkah 4     :     Bilas cucian itu dengan air bersih.

?   Mencuci dengan mesin
Langkah 1    : Cuci linen yang kotor sekali terpisah dengan linen yang tidak  kotor.
Langkah 2    : Sesuaikan suhu dan siklus waktu dari mesin menurut instruksi pabrik dan jenis sabun atau sabun pencuci lainnya yang akan dipakai. Baik siklus mencuci dingin maupun panas dengan pemutih menurunkan jumlah bakteri pada linen.
Mencuci dengan air panas
·         Gunakan air panas di atas 71 derajat Celcius dan sabun untuk membantu melepaskan kotoran.
·         Tambahkan pemutih dan asam seperti di atas.
·         Sesuaikan siklus waktu mesin menurut instruksi pabrik.
Langkah 3    : Kalau siklus mencuci telah lengkap, periksa kebersihan linen. Cuci ulang kalau masih kotor atau bernoda. Linen yang lotor sekali memerlukan cuci ulang.
?   Mengeringkan, Memeriksa, dan melipat Linen
Baik pencucian dengan tangan maupun dengan mesin, langkah-langkahnya sama.
Langkah 1    : Keringkan di udara atau dengan mesin sebelum diproses selanjutnya. Keringkan di udara di bawah matahari, apabila mungkin, linen jangan sampai menyentuh tanah, jauhkan dari debu dan uap.
Langkah 2    : Setelah bahan linen seluruhnya kkering, periksa adanya lubang dan area yang usang. Kalau ada, bahan itu harus dibuang atau diperbaiki sebelum dipakai lagi atau disimpan. (kalau berlubang atau banyak area yang harus diperbaiki, bahan itu jangan dipakai lagi sebagai drape. Bahan dapat dipotong-potong kecil dan digunakan sebagai lap pembersih).
Langkah 3    : Linen yang bersih dan kering harus disetrika sejauh diperlukan dan dilipat. Kalau drape bersih dan kering dapat diterima, drape itu dapat disetrika sebelumditempatkan dalam rak atau dalam kontainer untuk disimpan. 


2.5        MENYIMPAN, MEMBAWA, DAN MENDISTRIBUSIKAN LINEN BERSIH

a.Menyimpan Linen Kering
·         Simpan linen bersih dalam area penyimpanan tertutup yang bersih.
·         Gunakan penghalang fisik untuk memisahkan kamar melipat dan penyimpanan dari area kotor.
·         Rak harus bersih.
·         Linen yang disimpan ditangani sesedikit mungkin.

b.                        Membawa Linen Bersih
·         Linen bersih dan kotor harus dibawa terpisah.
·         Kontainer atau kereta yang digunakan untuk membawa linen kotor harus dibersihkan dengan seksama sebelum digunakan untuk emmebawa linen bersih. Kalau kontainer dan kereta yang berbeda digunakan untuk membawa linen bersih dan kotor, harus dipasang label.
·         Linen bersih harus dibungkus atau ditutupi selama dibawa untuk mencegah kontaminasi.

c. Mendistribusikan Linen Bersih
·         Lindungi linen bersih sampai dibawa untuk digunakan.
·         Jangan meninggalkan linen ekstra di kamar pasien.
·         Tangani linen bersih sesedikit mungkin.
·         Janagan mengebutkan linen bersih karena akan mengeluarkan debu.
·         Bersihkan kasur kotor sebelum menaruh linen bersih di atasnya.







Tabel Panduan untuk Memroses Linen dan Perlengkapan Perlindungan Diri (PPD)

Bahan
Dekontaminasi
Pembersihan
Disinfeksi Tingkat Tinggi
Sterilisasi
Kaca mata pelindung dan penutup wajah
Lap dengan larutan klorin 0,5% setelah setiap prosedur atau kalau tampak kotor.
Cuci dengan sabun acir dan air. Bilas dengan air bersih, keringkan di udara atau handuk, setelah setiap prosedur atau tampak kotor.
Tidak perlu
Tidak perlu
Linen (kap, masker, baju cuci, gaun penutup)
Tidak perlu. (Staf binatu harus memakai gaun, sarung tangan, sepatu tertutup, dan alat pelindung mata kalau menangani linen kotor)
Cuci dengan sabun acir dan air untuk menghilangkan semua partikel kotoran. Bilas dengan air bersih, keringkan di udara atau dengan mesin. Pakaian yang dikeringkan di uadara dapat disetrika sebelum dipakai.
Tidak perlu
Tidak perlu
Apron (plastik atau karet yang berat)
Lap dengan larutan klorin 0,5%. Bilas dengan air bersih. Pada sore hari atau kalau tampak kotor.
Cuci dengan sabun acir dan air. Bilas dengan air bersih, keringkan di udara atau handuk, setelah setiap prosedur atau tampak kotor.
Tidak perlu
Tidak perlu
Alas kaki (sepatu karet atau sepatu boot)
Lap dengan larutan klorin 0,5%. Bilas dengan air bersih. Pada sore hari atau kalau tampak kotor.
Cuci dengan sabun acir dan air. Bilas dengan air bersih, keringkan di udara atau handuk, setelah setiap prosedur atau tampak kotor.
Tidak perlu
Tidak perlu
Gaun bedah, duk linen dan pembungkus.
Tidak perlu. (Staf binatu harus memakai gaun, sarung tangan, sepatu tertutup, dan alat pelindung mata kalau menangani linen kotor)
Cuci dengan sabun acir dan air. Bilas dengan air bersih, udara atau mesin pengering sesudah dipakai.
Tidak praktis
Lebih diinginkan
Kertas atau plastik
Tempatklan pada kontainer sampah yang tahan bocor atau kantong plastik untuk dibuang.

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar