BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan di bagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan,triwulan kedua dari bulan keempat sampai enam bulan,dan triwulan ketiga dari bulan ketujuh samapai 9 bulan.
Kematian ibu hamil di negara berkembang sangatlah tinggi. Menurut WHO, kematian maternal negara-negara sedang berkembang berkisar antara 750- 100.000 kelahiran hidup. Di negara-negara miskin dan berkembang, kematian ibu hamil merupakan masalah besar, namun sejumlah kematian yang cukup besar tidak dilaporkan dan tidak tercatat dalam statistk resmi. Penyebab kematian di negara- negara sedang berkembang sebagian besar penyebabnya adalah perdarahan, infeksi dan abortus. Sedangkan tingkat kematian ibu hamil di Indonesia diperkirakan sekitar 450 per 100.000 kelahiran hidup.
Untuk mengurangi masalah tersebut, ibu hamil sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan atau asuhan antenatal. Pemeriksaan hamil harus dilakukan secara berkala minimal 4 kali selama kehamilan yaitu 1 x pada trimester pertama, 1x pada trimester kedua dan 2 x pada trimester ketiga.
Karena begitu pentingnya asuhan antenatal maka penulis tertarik untuk mengambil kasus tentang asuhan antenatal yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ny “M” GI P000 Ab000 uk 30-32 Minggu dengan Kehamilan Normal di Puskesmas Jabung Malang Tanggal 14 Februari 2011”
1.2.TUJUAN PENULISAN
1.2.1. TUJUAN UMUM
Setelah melaksanakan Asuhan Kebidanan pada Pada Ny “M” GI P000 Ab000 uk 30-32 Minggu dengan Kehamilan Normal di Puskesmas Jabung Malang Tanggal 14 Februari 2011” diharapkan mahasiswa mampu melaksanakan Asuhan Kebidanan pada pasien ANC secara benar dan tepat, baik biopsikososiakulturalnya.
1.2.2.TUJUAN KHUSUS
Setelah melakukan Asuhan Kebidanan Pada Ny “M” GI P000 Ab000 uk 30-32 Minggu dengan Kehamilan Normal di Puskesmas Jabung Malang Tanggal 14 Februari 2011”
diharapkan :
1. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data baik data subyektif maupun data obyektif
2. Mahasiswa mampu mengidentifikasi diagnosa dan masalah yang muncul dari hasil pengkajian
3. Mahasiswa mampu mengantisipasi masalah potensial yang timbul
4. Mahasiswa dapat mengantisipasi atau melakukan identifikasi kebutuhan segera berdasarkan masalah potensial yang mungkin timbul.
5. Mahasiswa mampu mengembangkan rencana sesuai kebutuhan.
6. Mahasiswa dapat melakukan implementasi sesuai dengan rencana yang sudah dibuat.
7. Mahasiswa dapat mengevaluasi semua tindakan yang sudah dilakukan
1.3.TEKNIK PENGUMPULAN DATA
1.3.1. Observasi
Melakukan pengamatan secara langsung kepada klien
1.3.2. Wawancara
Mengadakan tanya jawab langsung kepada klien untuk mengetahui keluhan-keluhan yang dirasakan oleh klien , sehingga dapat memberikan intervensi yang tepat dan benar dengan masalah msa nifas yang dialami klien.
1.3.3. Praktek
Melakukan tindakan secara langsung kepada klien misalnya melakukan KIE
1.3.4. Studi Pustaka
Membaca sumber buku yang dapat mendukung terlaksananya asuhan dan dapat membandingkan antara teori dan praktek.
1.3.5. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan secara head to toe ( dari ujung kepala sampai ujung kaki) dengan teknik inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi.
1.3.6. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang bisa dilakukan dengan pemeriksaan laboratorium
1.4. SISTEMATIKA PENULISAN
Berisi :
Cover
Lembar pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar belakang,
1.2 Tujuan Penulisan
1.3 Manfaat Penulisan
1.4 Metode Penulisan
1.5 Sistematika penulisan
Bab II Tinjauan Pustaka
2.1 Konsep Dasar Kehamilan
2.2 Konsep Manajemen Kebidanan
Bab III.Tinjauan Kasus
3.1 Pengkajian
3.2 Identifikasi Diagnosa dan Masalah
3.3 Masalah Potensial
3.4 Identifikasi Kebutuhan Segera
3.5 Intervensi
3.6 Implementasi
3.7 Evaluasi
Bab IV Pembahasan
Bab V Penutup
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Daftar Pustaka
1.5. MANFAAT PENYUSUNAN
1.5.1 Bagi Instansi
Menambah referensi sebagai infentaris di perpustakaan yang dapat membantu dalam menyusun laporan kebidanan
1.5.2. Bagi Lahan Praktek
Penulis berharap penulisan laporan asuhan kebidanan ini dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan terhadap pasien
1.5.2 Bagi Mahasiswa
v Dapat dijadikan referensi yang mendasari laporan asuhan kebidanan
v Dapat menambah pengetahuan mahasiswa tentang masalah yang terjadi di lapangan, sehingga dapat membandingkan antara teori dan praktek
1.6. TEMPAT dan WAKTU PENYUSUNAN
Tempat : Puskesmas Jabung Malang
Waktu : 14 Februari 2011
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 KONSEP KEHAMILAN
2.1.1 PENGERTIAN
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan di bagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan,triwulan kedua dari bulan keempat sampai enam bulan,dan triwulan ketiga dari bulan ketujuh samapai 9 bulan.
(Syaifudin Abdul,2006 : 89)
Lamanya kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus kira-kira 280 hari,(40 minggu),dan tidak lebih dari 300 hari (40 minggu). Kehamilan 40 minggu ini disebut kehamilan matur(cukup bulan). Bila kehamilan lebih dari 43 minggu disebut kehamilan postmatus. Kehamilan antara 28-36 minggu disebut kehamilan prematur. Kehamilan yang terakhir ini akan mempengaruhi viabilitas(kelangsungan hidup) bayi yang dilahirkan,karena bayi yang teralalu muda mempunyai prognosis buruk.
Bila hasil konsepsi dikeluarkan dari kavum uteri pada kehamilan di bawah 20 minggu, disebut abortus(keguguran). Bila hal ini terjadi dibawah 36 minggu disebut partus prematurus (persalinan prematus). Kelahiran dari 38 minggu sampai 40 minggu disebut partus aterm.
( Wiknjosastro , 2007 : 125 )
2.1.2 KONSEP KEHAMILAN
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur (ovulasi) yang ditangkap oleh fimbriae dan masuk dalam saluran telur. Waktu persetubuhan cairan semen tumpah dalam vagina dan berjuta-juta sel mani (sel sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang menggembung dari tuba fallopi.
Ovum yang telah dibuahi ini segra membelah diri sampai bergerak (oleh rambut getar tuba) menuju ruang rahim,peristiwa ini disebut nidasi(implantasi). Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu kira-kira 6-7 hari. Untuk menyuplai darah dan zat-zat makanan bagi mudigah dan janin dipersiapkan uri (plasenta). Pembuahan = Fertilisasi
Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatuan antara sel mani dengan sel telur di tuba fallopi. Hanya satu sperma yang telah mengalami proses kapasitasi yang dapat melintasi zona pelusida dan masuk ke vitelus ovum. Sdetelah itu zona pelusida mengalami perubahan sehingga tidak dapat dilalui oleh sperma yang lain. Proses ini diikuti oleh penyatuan kedua pronukleus yang disebut zigot yang terdiri atas acuan genetik dari pria dan wanita.
Dalam beberapa jam setelah pembuahan, mulailah pembelahan zigot selama 3 hari sampai stadium monila. Hasil konsepsi ini tetap digerakkan kea rah rongga rahim oleh arus dan getaran silia serta kontraksi tuba. Hasil konsepsi tuba dalam kavum uteri pada tingkat blastula.
Nidasi (implantasi)
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium. Blastula diselubungi oleh suatu simpai disebut trofoblas yang mampu menghancurkan dan mencairkan jaringan. Ketika blastula mencapai rongga rahim jaringan endometrium berada dalam masa sekresi. Blastula ke dalam desidua,menyebabkan luka kecil yang kemudian sembuh dan kemudian menutup lagi.
Itulah sebabnya, kadang-kadang pada saat nidasi terjadi sedikit perdarahan akibat luka desidua ( Tanda Hartman).Umumnya nidasi terjadi pada dinding depan atau belakang rahim dekat fundus uteri. Dalam peringkat nidasi tropoblas dihasilkan hormon chorionic gonadotropin (HCG).
Embriogenesis.
Pertumbuhan embrio bermula dari lempeng embrional yang selanjutnya berdiferensiasi menjadi 3 unsur lapisan yaitu sel-sel ektodermal,sel –sel mesodermal dan sel-sel endodermal.
Ruang amnion akan bertumbuh pesat mendesak exocloma,sehingga dinding ruang amnion dan embrio menjadi padat,disebut body stalk, yang merupakan jembatan antara embrio dengan dinding trofoblas. Body stalk kelak menjadi tali pusat.
2.1.3 TANDA DAN GEJALA KEHAMILAN
A. Tanda – Tanda Persumtif
- Amenorhoe ( tidak dapat haid )
- Mual dan muntah
- Mengidam
- Tidak tahan suatu bau-bauan
- Pingsan
- Tidak ada selera makan
- Lelah
- Payudara membesar,tegang dan sedikit nyeri,disebabkan pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang duktus dan alveoli payudara,serta kelenjar molitgomeri
terlihat lebih membesar.
- Miksi yang sering karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang membesar.
- Konstipasi atau obstipasi karena tonus otot menurun oleh hormon steroid.
- Pigmentasi kulit oleh pengaruh hormon kortikosteroid plasenta yang dijumpai di muka (cloasma gravidarum),linea nigra.
- Epulis,hipertrofi dari papiul gusi
- Varises dapat terjadi pada kaki, betis dan vulva biasanya dijumpai pada trimester akhir.
B. Tanda – Tanda Kemungkinan Hamil
- Perut membesar.
- Uterus membesar,terjadi perubahan dalam bentuk,besar dan konsistensi rahim.
- Tanda Hegar
- Tanda Catwigk
- Tanda Piscasek
- Teraba Ballotement
- Braxton Hicks ( kontraksi kecil)
C. Tanda Pasti Kehamilan
- Gerakan janin yang dapat dilihat atau dirasa atau diraba, juga bagian- bagian janin.
- Denyut jantuing janin
- Terlihat tulang – tulang janin dalam foto rontgen ( USG )
2.1.4 DIAGNOSIS BANDING KEHAMILAN
1. Pseudosiosis
Terdapat amenorhea, perut membesar,tetapi tanda – tanda kehailan lain dan reaksi kehamilan negatif. Uterus sebesar biasa. Wanita tersebut mengaku dirinya hamil,tetapi sebenarnya tidak hamil. Hal ini biasa terjadi pada wanita yang ingin sekali hamil.
2. Kistoma Ovari
Mungkin ada amenorhea,perut penderita makin besar namun uterusnya sebesar biasa.
3. Mioma Uteri
Dapat terjadi amenorhea, perut penderita makin besar,uterusnya makin besar,kadang – kadang tidak merata akan tetapi ada tanda – tanda kehamilan seperti Biaxton Hicks dan reaksi kehamilan ( - ).
4. Vesica Urinaria dengan Retensio Urinae
Uterus terasa terjadi biasa besarnya, tanda-tanda kehamilan dan reaksi kehamilan (-).
5. Menopause
Terdapat amenorhea, umur wanita diatas 43 tahun,uterus sendiri sebesar biasa, tanda – tanda kehamilan dan reaksi kehamilan negatif.
( Wiknjosastro H , 2007 : 130 )
2.1.5 PERUBAHAN ANATOMI KEHAMILAN
A. Uterus
Uterus akan membesar pada bulan – bulan pertama di bawah pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang kadarnya meningkat. Pembesaran ini pada dasarnya disebabkan oleh hipertrofi otot polos uterus. Berat uterus normal kurang lebih 30 gram dan pada akhir kehamilan (40 minggu) berat uterus ini menjadi 1000 gram,dengan panjang kurang lebih 20 cm dan dindingnya kurang lebih 2,5 cm. Pada bulan – bulan pertama kehamilan bentuk uterus seperti buah advokad,agak gepeng. Pada minggu pertama isthmus rahim mengadakan hipertrofi dan bertambah panjang sehinnga bila diraba terasa lebih lunak (soft) yang disebut Tanda Hegar.
Pada permulaan kehamilan,dalam letak antefleksi atau retrafleksi. Pada 4 bulan kehamilan, rahim tetap berada pada rongga pelvis. Setelah itu baru memasuki rongga . perut yang dalam pembesarannya dapat mencapai batas hati.
B. Serviks Uteri
Serviks Uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena pengaruh hormone estrogen. Jaringan ikat pada serviks ini banyak mengandung kolagen akibat kadar estrogen meningkat, dan dengan adanya hipervaskularisasi maka konsistensi servik menjadi lunak. Kelenjar – kelenjar di serviks akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan secret lebih banyak. Kadang –kadang wanita yang sedang hamil mengeluh mengeluarkan secret pervaginam lebih banyak. Keadaan ini samapi batas tertentu masih merupakan keadaan fisiologi.
C. Vagina dan Vulva
Vagina dan Vulva terdapat perubahan akibat hormone estrogen yaitu adanya tupervaskularisasi yang mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah, agak kebiruan (livida) ini disebut Tanda Chadwick. PH vagina antara 3,5-6.0
D. Ovarium
Pada salah satu ovarium pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus Luteum gravidits sampai terbentuknya plasenta pada kira – kra kehamilan 16 minggu. Korpus Lu teum kemudian mengecil setelah plasenta terbentuk.
E. Mamae
Mamae akan membesar dan tegang akibat hormon somatomammotropin,estrogen dan progesteron,akan tetapi belum mengeluarkan air susu. Papila mamae akan membesar,lebih tegak,dan tampak lebih hitam,seperti seluruh areola mamae karena hiperpigmentasi. Glandula Montgomeri tampak lebih jelas menonjol di permukaan aeola mamae. Pada kehamilan > 12 minggu dari puting susu dapat keluar cairan berwarna putih agak jernih disebut colostrum.
F. Kulit
Pada kulit terjadi hiperpigmentasi akibat pengaruh hormon MSH ( Melanophore Stimulating Hormon ). Pada wanita hamil biasanya terdapat deposit pigmen didahe,pipi, hidung,leher yang disebut Cloasma Gravidarum. Hiperpigmentasi areola mamae.linea alba pada kehamilan menjadi hitam disebut Linea grisea. Kulit peerut seolah retak – rertak warnanya berubah- ubah agak kebiru – biruan disebut strae Livide.
2.1.6 PERUBAHAN SISTEM ORGAN
A. Sirkulasi Darah
Volume darah ibu dalam kehamilan bertambah secara fisiologik dengan adanya pencarian darah yang disebut Hidremia. Volume darah akan bertambah banyak kira- kira 25 %, dengan puncak kehamilan 32 minggu, diikuti dengan cardiac output yang meninggi sebanyak kira-kira 30%.
B. Sistem Respirasi
Seorang wanita hamil pada kelanjutan kehamilannya tidak jarang mengeluh tentang rasa sesak dan pendek napas. Hal ini ditemukan pada kehamilan 32 minngu ke atas karena usus tertekan oleh uterus yang membesar kearah diafragma sehinnga diafragma kurang leluasa bergerak.
C. Tragtus Digestivus
Bulan – bulan pertama kehamilan terdapt perasaan enek(nousea). Tonus otot – otot traktus digestivus menurun sehingga motilitas berkurang, sehingga akan menimbulkan ostipasi.
D. Sistem Metabolisme
Pada wanita hamil Basal Metabolic Rate (BMR) meninggi, system endokrin juga meninggi, dan tampak lebih jelas kelenjar gondoknya. BMR meningkat hingga 15-20 % yang umumnya ditemukan pada triwulan terahir. Berat badan wanita hamil kira-kira naik sebesar 6,5-16,5 kg rata-rata 12,5 kg. Kenaikan BB dalam kehamilan disebabkan oleh hasil konsepsi ( fetus, plasenta, dan likuor amnii), dari ibu sendiri (uterus dan mamae membesar , volume darah yang meninggi, lemak dan protein yang lebih banyak dan akhirnya ada retensi air.
(Saifuddin A, 2006:89-100)
2.1.7. KELUHAN –KELUHAN IBU HAMIL
Trimester Pertama
Keluhan | Dasar Fisiologis | Cara mengatasi |
diarhea | - Mungkin asal usul dari hormone - Mungkin berasal dari makanan - Efek samping dari infeksi virus | - Cairan pengganti rehidrasi oral - Hindari makanan berserat tinggi - Makan sedikit tapi sering untuk memastikan kecukupan gizi |
Sering kencing | - Tekanan uterus pada kandung kencing | - Penjelasan mengenai sebab-sebabnya - Kosongkan saat ada dorongan untuk kencing - Perbanyak minum pada siang hari - Jangan kurangi minum pada malam hari |
Hidung tersumbat | - Tingkat hormone estrogen dan progesterone meningkat - Pembesaran kapiler - Volume darah sirkulasi yang meningkat | - Gunakan vasorizer udara dingin |
Mengidam | - Mungkin dari persepsi individu tentang kehamilan - Indra pengecap tumpul | - Makan makanan yang cukup bergizi dan sehat - Konseling tentang makan makanan yang tidak baik |
Kemerahan di telapak tangan | - Kecenderungan keturunan - Tingkat estrogen meningkat | |
Keputihan | - Hyperplasia mukosa vagina - Meningkatnya hormone estrogen | - Tingkatkan kebersihan dengan mandi setiap hari - Pakailah pakaian yang terbuat dari kain katun |
Trimester II
Keluhan | Dasar Fisiologis | Cara mengatasi |
Cloasma gravidarum | - Kecenderungan genetis - Estrogen dan progesterone meningkat | - Hindari sinar matahari berlebihan selama hamil - Gunakan bahan pelindung nonalergis |
Edema dependen | - Macetnya sirkulasi pada tungkai bawah - Peningkatan penyerapan kapiler - Tekanan pada pembesaran uterus | - Hindari posisi berbaring telentang - Hindari posisi tegak pada waktu yang lama - Angkat kaki jika bisa - Hindari kaos kaki yang ketat |
Hemoroid | - Konstipasi - Tekanan yang meningkat pada uterus | - Hindari konstipasi - Makan makanan berserat |
Insomnia | - Perubahan pola tidur saat hamil - Bagun di tengah malam akibat ketidaknyamanan seperti nocturia | - Gunakan teknik relaksasi - Mandi air hangat, minum –minuman hangat |
Keputihan | - Hyperplasia mukosa vagina - Meningkatnya hormone estrogen | - Tingkatkan kebersihan dengan mandi setiap hari - Pakailah pakaian yang terbuat dari kain katun |
Konstipasi | - Tingkat progesteron meningkat - Kemampuan bergerak menurun akibat relaksasi otot rata - Penyerapan air dari colon meningkat - Tekanan uterus yang membesar - Suplemen zat besi | - Tingkatkan intake cairan , serat didalam diet - Istirahat cukup - Senam - BAB teratur - BAB sesegera mungkin |
Kram di kaki | - Ketidakseimbangan antara kalsium dan fosfor - Keletihan - Tekanan uterus yang meningkat terhadap saraf | - Kurangi konsumsi susu - Panaskan otot kaki tersebut |
Nafas sesak | - Hiperventilasi - Tingkat progesterone yang meningkat - Uterus yang membesar dan menekan pada diagfragma | - Jelaskan penyebab fisiologisnya - Bernapas antar rusuk dengan cara berdiri dan merentangkan lengan di atas kepala serta menarik napas panjang mendorong postur tubuh yang baik |
Nyeri ligamentum | - Tekanan uterus yang berat pada ligamentum | - Penjelasan mengenai penyebab nyeri - Tekuk lutut kea rah abdomen - Mandi air hangat - Topang uterus dengan bantal di bawahnya dan sebuah bantal di antara lutut pada waktu berbaring miring |
Panas dalam | - Reproduksi progesterone yang meningkat | - Makan sedikit – sedikit tapi sering - Hindari makanan yang terlalu banyak lemak |
Trimester III
Keluhan | Dasar Fisiologis | Cara mengatasi |
diarhea | - Mungkin asal usul dari hormone - Mungkin berasal dari makanan - Efek samping dari infeksi virus | - Cairan pengganti rehidrasi oral - Hindari makanan berserat tinggi - Makan sedikit tapi sering untuk memastikan kecukupan gizi |
Edema dependen | - Macetnya sirkulasi pada tungkai bawah - Peningkatan penyerapan kapiler - Tekanan pada pembesaran uterus | - Hindari posisi berbaring telentang - Hindari posisi tegak pada waktu yang lama - Angkat kaki jika bisa - Hindari kaos kaki yang ketat |
Sering kencing | - Tekanan uterus pada kandung kencing | - Penjelasan mengenai sebab-sebabnya - Kosongkan saat ada dorongan untuk kencing - Perbanyak minum pada siang hari - Jangan kurangi minum pada malam hari |
Hemoroid | - Konstipasi - Tekanan yang meningkat pada uterus | - Hindari konstipasi - Makan makanan berserat |
Keputihan | - Hyperplasia mukosa vagina - Meningkatnya hormone estrogen | - Tingkatkan kebersihan dengan mandi setiap hari - Pakailah pakaian yang terbuat dari kain katun |
Konstipasi | - Tingkat progesteron meningkat - Kemampuan bergerak menurun akibat relaksasi otot rata - Penyerapan air dari colon meningkat - Tekanan uterus yang membesar - Suplemen zat besi | - Tingkatkan intake cairan , serat didalam diet - Istirahat cukup - Senam - BAB teratur - BAB sesegera mungkin |
2.1.8 NASEHAT – NASEHAT UNTUK IBU HAMIL
A. Nutrisi
Wanita hamil dan menyusui harus betul –betul mendapat perhatian susunan dietnya, terutama mengenai jumlah kalori, protein yang berguna untuk pertumbuhan janin dan kesehatan ibu. Zat-zat yang diperlukan yaitu protein, karbohidrat, zat lemak, mineral atau bermacam-macam garam terutama Ca, Fosfor, Fe, vitamin dan air.
Semua zat tersebut diatas kita peroleh dari makanan yang kita makan sehari-hari dan pengobatan tambahan yang diberikan ,yang penting diperhatikan sebenarnya yaitu:
a. Cara mengatur menu
b. Cara pengolahan menu makanan
Anjuran makanan satu hari untuk ibu hamil:
1. Nasi 4 piring sehari ( setiap piring 200 gram atau 2,5 centong nasi)
2. 2 potong lauk (ikan ayam, ikan laut, setia potong 50 gram)
3. 4 potong tempe atau tahu (setiaap potong 25 gram atau sebesar tempat korek api)
4. 3 mangkok sayur (tiap mangkok 100 gram)
5. 2 potong buah-buahan (pisang, papaya, tiap potong 100 gram)
6. 1 gelas susu (segelas sebesar 200 cc)
(Annasari Mustofa 2010:14-15)
B. Merokok
Jelas bahwa bayi dari ibu-ibu perokok mempunyai berat badan lebih kecil, karena itu wanita hamil dilarang merokok.
C. Pemberian Obat
Seperti setelah diuraikan diatas , jangan memberikan obat yang tidak perlu benar terutama pada triwulan I dan II kehamilan. Ada obat yang teratogenik sehingga dapat menimbulkan kelainan organic pada janin. Terkenal misalnya, talidomide , yang sekarang telah ditarik dalam peredaran. Ada pula golongan obat yang dapat menimbulkan his sehingga terjadi abortus atau premature dan catatlah dengan baik semua obat yang telah diminum oleh wanita hamil itu sendiri, dan yang diberikan padanya dalam antenatal.
D. Kebersihan dan Pakaian
Kebersihan harus selalu dijaga pada masa hamil. Baju hendaknya yang longgar dan mudah dipakai. Jika telah sering hamil , maka pemakaian stagen untuk menunjang otot-otot perut baik dinasehatkan. Sepatu atau alas kaki lain dengan tumit yang tinggi sebaiknya jangan dipakai, oleh karena tempat titik berat wanita hamil berubah sehingga mudah tergelincir atau jatuh. Mamae yang bertambah besar juga membutuhkan kutang atau BH yang lebih besar dan cukup menunjang. Mamae harus dipelihara agarkelak dapat menyusui bayi yang dilahirkan.
E. Koitus
Bila dalam anamnesis ada abortus sebelum kehamilan yang sekarang , sebaiknya koitus ditunda sampai kehamilan 16 minggu. Pada waktu itu plasenta telah terbentuk, serta kemungkinan abortus menjadi lebih kecil. Pada umumnya koitus diperbolehkan pada masa kehamilan jika dilakukan dengan hati-hati. Pada akhir kehamilan , jika kepala sudah sudah masuk ke dalam rongga panggul, koits sebaiknya dihentikan karena dapat menimbulkan perasaan sakit dan perdarahan.
F. Perawatan Gigi
Pada triwulan pertama wanita hamil mengalami enek dan muntah (morning sickness). Keadaan ini menyebabkan perawatan gigi tidak diperhatikan dengan baik sehingga timbul caries, gingivitis dan sebagainya. Tindakan penambalan gigi dan pencabutan gigi jarang merupakan kontraindikasi.
Bila kerusakan gigi tidak diperhatikan dengan baik, hal ini dapat mengakibatkan komplikasi seperti nefritis, septicemia, sepsis puerperalis, oleh karena infeksi di rongga mulut , misalnya pulpitis yang telah menahun , dapat menjadi sarang infeksi yang menyebar kemana-mana. Maka dari itu bila keadaan mengizinkan , tiap wanita hamil harus memerikasakan giginya secara teratur sewaktu hamil.
(Wiknjosastro H, 2007: 154-163)
G. Gerak Badan
- Boleh bekerja seperti biasa
- Cukup istirahat dan makan teratur
- Pemeriksaan hamil yang teratur
H. Gerak Badan
Kegunaanya yaitu sirkulasi darah menadi baik, nafsu makan bertambah, pencernaan lebih baik, dan tidur lebih nyenyak. Gerak badan yang melelahkan dilarang . Dianjurkan berjalan-jalan di pagi hari dalam udara yang masih segar.
I. Kesehatan Jiwa
Ketenangan jiwa penting dalam menghadapi persalianan, karena itu dianjurkan bukan saja mealkukan latihan-latihan fisik namun juga latihan kejiwaan untuk menghadapi persalianan. Walaupun peristiwa kehamilan dan persalianan adalah suatu hal yang fisiologis, namun banyak ibu-ibu yang tidak tenang, merasa khawatir akan hal ini. Untuk itu, dokter harus diketahuinya karena kebodohan, rasa takut, dan sebagiannya dapat menyebabkan rasa sakit pada waktu persalinan, ini akan mengganggu jalannya partus, ibu akan menjadi lelah dan kekuatan hilang. Untuk menghilangkan cemas harus ditanamkan kerjasama pasien-penolong (dokter,bidan) dan diberikan penerangan selagi hamil.
J. Kenaikan BB
Kenaikan BB ibu hamil sangat bervariasi. Kenaikan berat badan ibu hamil tergantung dari tinggi badan dan berapa berat badan sebelum kehamilan terjadi.Jika berat badab kurang sebelum kehamilan terjadi maka dianjurkan kenaikan berat badan antara 14-20 kg.jika berat badan berada pada berat badan normal sebelum hamil di anjurkan kenaikan berat badan antara 12-17 kg.dan jika berat badan sudah berlebih sebelum kehamilan maka kenaikan berat badan antara 7-12 kg.
K. Kebutuhan Travelling
- Wanita hamil harus berhati-hati melakukan perjalanan yang cenderung lama dan melelahkan , karena dapat menimbulkan ketidaknyamanan serta mengakibatkan gangguan sirkulasi serta oedema tungkai yang disebabkan kaki tergantung jika duduk terlalu lama.
- Sabuk pengaman yang dikenakan dikendaraan jangan sampai menekan perut yang menonjol. Jika perjalanan jauh sebaiknya dilakukan dengan pesawat udara. Ketinggian tidak mempengaruhi kehamilan , bila kehamilan teah memasuki 35 minggu ada perusahaan penerbangan yag menolak membawa wanita hamil dan ada juga yang menerima dengan catatan keterangan dokter yang menyatakan cukup sehat untuk bepergian.
- Travelling boleh dilakukan asal konsultasi terlebih dahulu. Waktu terbaik adalah pada usia kehamilan trimester II (minggu ke 13-28), karena pada trimester I ibu mengalami mual , kelelahan resiko abortus. Sedangkan pada trimester III ibu hamil akan mengalami gangguan yaitu perut semakin besar, kelelahan dan resiko premature.
- Meskipun travelling merupakan kebutuhan ibu hamil yang dapat memberikan rasa nyaman, namun travelling juga dapat menambahkan masalah lain yaitu konstipasi dan diarea karena asupan makanan dan minuman yang cenderung berbeda seperti biasanya akibat perjalanan yang melelahkan.
( Dr.Suririnah).www.infoibu.com)
2.2. KONSEP ASUHAN ANTENATAL
2.2.1 TUJUAN ASUHAN ANTENATAL
a.Memantau kemajuan kehamilanuntuk memastikan kesehatan ibu dan pertumbuhan dan perkembangan bayi.
b.Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan social ibu dan bayi
c. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin timbul selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum , kebidanan dan pembedahan
d.Mempersiapkan persalinan cukup bulan , melahirkan dengan selamat,ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin
e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan dengan normal dan pemberian ASI Eksklusif
f. Mempersiapkan ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh dan berkembang secara normal.
2.2.2. KEBIJAKAN PROGRAM
Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama hamil :
a. Satu kali pada triwulan pertama
b. Satu kali pada triwulan kedua
c. Dua kali pada triwulan ketiga
Pelayanan atau asuhan standart minimal termasuk “7 T” :
1. Timbang Berat Badan
2. Ukur Tinggi Badan
3. Ukur Tekanan Darah
4. Ukur Tinggi Fundus Uteri
5. Pemberian imunisasi Tetanus toksoid (TT) lengkap
Pemberian Imunisasi TT
Antigen | Interval | Lama Perlindungan | % Perlindungan |
TT I | Pada kunjungan antenatal I | - | - |
TT II | Setelah 4 minggu TT I | 3 tahun | 80 % |
TT III | Setelah 6 bulan TT II | 5 tahun | 95 % |
TT IV | Setelah 1 tahun TT III | 10 tahun | 99 % |
TT V | Setelah 1 tahun TT IV | | 99 % |
6. Pemberian zat besi , minimal 90 tablet selama hamil.
Pemberian tablet zat besi 1 tablet sehari segera mungkin setelah rasa mual hilang. Tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 gram) dan asam folat 500 mikrogram, minimal masing –masing 90 tablet. Tablet zat besi sebaiknya tidak diminum bersama tea dan kopi , karena akan mengganggu penyerapan.
7. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan
2.2.3. KUNJUNGAN ULANG
Jadwal kunjungan ulang :
1. Kunjungan I (16 minggu) dilakukan untuk:
§ Penapisan dan pengobatan anemia
§ Perencanaan persalinan
§ Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya
2. Kunjungan II (24-28 minggu) dan kunjungan III (32 minggu) dilakukan untuk :
§ Pengenalan koplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya
§ Penapisn preeklamsi, gemeli, infeksi alat reproduksi,dan saluran perkemihan
§ Mengulang perencanaan persalinan
3. Kunjungan IV ( 36 minggu sampai lahir)
§ Pengenalan koplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya
§ Penapisn preeklamsi, gemeli, infeksi alat reproduksi,dan saluran perkemihan
§ Mengulang perencanaan persalinan
§ Mengenali adanya kelinan letak dan presentasi
§ Memantapkan rencana persalinan
§ Mengenali tanda – tanda persalinan
(Saifuddin A, 2006: 90-99)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar