1. Pengertian sistem rujukan.
Suatu jaringan pelayanan kesehatan terjadinya penyerahan tanggung jawab secara timbale balik, baik vertikal maupun horizontal secara rasional kepada yang lebih mampu.
2. Macam rujukan
a. Rujukan Medik , meliputi:
· konsultasi pasien untuk keperluan diagnose, tindakan operasi dll
· pengiriman bahan (specemen) untuk pemeriksaan laboratorium yang lebih lengkap
· mendatangkan/mengirim tenaga yang lebih kompeten untuk meningkatkan pelayanan pengobatan
b. Rujukan Kesehatan , meliputi;
· kejadian luar biasa misalnya timbulnya penyakit menular
· terjadinya keracunan masal misalnya karena gangguan makanan dsb
· terjadinya kelaparan akibat dari kondisi/keadaan misalnya gempa, banjir dsb
3. Sifat Rujukan
a. antara petugas puskesmas
b. antara puskesmas pembantu dan puskesmas
c. antara masyarakat dan puskesmas
d. antara puskesmas dengan RS, laboratorium, instansi lain yang lebih mampu
4. Langkah-Langkah Dalam Rangka Meningkatkan Sistem Rujukan
a. meningkatkan mutu pelayanan di puskesmas dalam menampung rujukan
b. mengadakan atau menyiapkan” pusat rujukan antara” pada tempat/lokasi strategis
c. disetiap kecamatan telah disediakan puskesmas keliling yang dlengkapi radio komunikasi
d. meningkatkan sarana komunikasi antara unit-unit pelayanan kesehatan pada unit lokasi/ tempat yang strategis
e. disediakan sarana pencatatan dan pelaporan
f. ditingkatkan upaya dana sehat untuk menunjang pelayanan rujukan
5. Pusat Rujukan Antara
Adalah puskesmas dengan 10 tempat tidur, tambahan ruangan dan fasilitas untuk menolong pasien gawat darurat baik berupa tindakan operatif terbatas maupun perawatan sementara dengan kriteria;
a. Lokasi terletak kurang lebih 20 km dari RS
b. Mudah dicapai kendaraan bermotor dari puskesmas dan sekitarnya
c. Dipimpin seorang dokter dan staf yang memadai
d. Minimal kunjungan rata-rata 100 orang perhari
e. Meliputi 3 puskesmas dalam satu wilayah kerja dengan jumlah penduduk tiap puskesmas rata-rata20.000 penduduk
f. Mempunyai tanah kosong seluas 20x30 m2
g. Pemda bersedia untuk menyediakan anggaran rutin yang memadai
Fungsinya adalah merupakan ” pusat rujukan antara ” yang dapat melayani pasien gawat darurat sebelum dibawa ke RS
Kegiatannya:
a. Tindakan operasi terbatas terhadap pasien gawat darurat antara lain kecelakaan lalu lintas persalinan, penyakit lain yang mendadak gawat
b. Perawatan sementara bagi pasien gawat darurat atau dalam rangka observasi untuk diagnostik dengan rata-rata hari perawatan antara 3-7 hari
c. Pertolongan sementara untuk mempersiapkan pengiriman pasien ke RS
d. Pertolongan persalinan, kehamilan dengan resiko tinggi dan persalinan dengan penyu
e. Melakukan MOW_ MOP ( KB )
Fasilitas yang harus tersedia :
a. Peralatan medis :
· Peralatan operasi terbatas
· Peralatan obstetri patologis
· Peralatan resusitasi
· Peralatan vasektomi dan tobektomi
· 10 tempat tidur dengan peralatan perawatn yang lengkap
b. Tenaga :
· Dokter yang ada di puskesmas telah mendapatkan latihan klinis di RS 6 bulan dalam bidang obstetri,gynekologi, pediatri dan intern
· Perawat yang telah dilatih selama 6 bulan di bidang perawatan bedah kebidanan, bidang obstetri, gynekologi, pediatri dan intern
· Orang kesehatan (perawat/ bidan) yang diberi tugas secara bergilir
c. Alat komunikasi dan transportasi:
· Telepon atau radio komunikasi jarak sedang
· Satu ambulance
6. Tujuan rujukan
a. Agar setiap penderita mendapat perawatan dan pertolongan sebaik-baiknya
b. Menjalin kerja sama dengan cara pengiriman penderita atau bahan laboratorium dari unit yang kurang lengkap ke unit yang lebih lengkaps fasilitasnya
c. Menjalin pelimpahan pengetahuan dan ketrampilan (tranfer of knowledge and skill) melalui pendidikan dan latihan antara pusat pendidikan dan daerah perifer
7. Kegiatan rujukan
a. Rujukan dan pelayanan kebidanan, kegiatannya dapat berupa:
· Pengiriman orang sakit dari unit kesehatan kurang lengkap ke unit yang lebih lengkap
· Rujukan kasus-kasus kehamilan, presalinan dan nifas patologik
· Pengirimaan kasus/ masalh reproduksi manusia lainnya, seperti kasus-kasus gynekologi, kontrasepsi yang memerlukan penanganan spesialistis
· pengirimam bahan laboratorium
· Bila penderita telah sembuh dan hasil laboratorium sudah selesai, dikembalikan dan dikirimkan lagi ke unit yang mengirim, kalau perlu dengan keterangan yang lengkap (surat balasan)
b. Pelimpahan pengetahuan dan ketrampilan, kegiatannya berupa:
· Mengirim tenaga-tenaga ahli kedaerah perifer untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan melalui ceramah, konsultasi penderita, diskusi kasus dan demontrasi operasi
· Mengirim petugas pelayanan kesehatan daerah untuk menambah pengetahuan dan keterampilan mereka ke RS yang lebih lengkap atau RS pendidikan. Atau mengundang tenaga medis dan para medis dalam kegiata-kegiatan ilmiah yang diselenggarakan oleh propinsi atau institusi pendidikan
c. Rujukan informasi medis, kegiatanya berupa:
· Membahas secara lengkap data-data medis penderita yang dikirim dan advis rehabilitasi kepada unit yang mengirim
· Menjalin kerja sama sistem pelaporan data-data medis umumnya dan data-data parameter pelayanan kebidanan khususnya terama mengenai kematian maternal dan perinatal. Hal ini sangat berguna untuk memperoleh angka-angka secara regional dan nasional.
8. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan rujukan antara lain:
a. Berfungsinya mekanisme rujukan dari tingkat masyarakat dan puskesmas hingga RS tempat rujukan
b. Adanya komunikasi 2 arah antara yang merujuk dan tempat rujukan
c. Tersedianya tenaga kesehatan yang mampu dan trampil dalam 24 jam
d. Tersedianya alat-alat kesehatan dan obat-obatan sesuai kebutuhan ditempat yang merujuk dan tempat rujukan
e. Tersedianya sarana transportasi selama 24 jam
f. Bagi keluarga tidak mampu tersedia dukungan dana untuk transport, perawatan dan pengobatan di RS
g. Tersedianya insentif bagi petugas kesehatan yang siaga 24 jam
9. Tanggung jawab petugas dalam pelaksanakan rujukan:
a. Bagi petugas yang mengirim berupa:
· Persiapan rujukan yang memadai
· stabilisasi keadaan vital pasien selama perjalanan menuju tempat rujukan
b. bagi petugas yang menerima rujukan berupa penanganan kasus rujukan
c. pembinaan kemampuan dan keterampilan tehnis petugas puskesmas oleh dokter spesialis kebidanan dan anak dalam penatalaksanaan kasus rujukan neonatus sakit minimal 1 bulan
Bentuk kegiatan berupa:
- Telah kasus rujukan
- audit maternal perinatal/ nonatal
- konsultasi ahli serta kunjungan ahli
d. penerapan prosedur tetap pelayanan esensial dan tata laksana penyakit pada neonatus
Disetiap tingkat pelayanan, Indikasi rujukan pada neonatus sudah mulai diperhitungkan sejak bayi masih dalam kandungan
Yang merupakan indikasi rujukan yaitu:
1. ibu hamil< 34 minggu dengan tanda-tanda persalinan
2. partus lama
3. bayi dengan berat badan lahir rendah
4. tidak minum ASI
5. tangan dan kaki teraba dingin
6. gangguan pernapasan
7. perdarahan
8. kejang-kejang
9. gejala ikterus
10. gangguan saluran pencernakan disertai munta-muntah, diare atau tidak BAB sama sekali dengan perut buncit
11. tanda infeksi berat
12. kelainan bawaan
10. Prosedur pelaksanaan rujukan
Stabilisasi kasus rujukan( kondisi bayi) pada saat transportasi,
Beberapa penatalaksanaan stabilitasi sebelum pengiriman:
1. bayi dengan dehydrasi harus diinfus untuk memberikan cairan
2. bayi dengan kejang-kejang perlu diberi pengobatan anti konvulsi dulu agar kondisi bayi tidak terlalu berat
3. bayi sesak napas dengan sianosis harus diberi oksigin
4. suhu tubuh bayi dipertahankan agar tetap hangat dalam batas normal(36,5 -37o) dengan menggunakan termometer yang dapat membaca suhu rendah,kalau inkubator tidakada bayi digendong dengan cara kangguru
5. bayi yang muntah-muntah atau kembung atau mengalami aspirasi sebaiknya dipasang slang masuk kedalam lambung( slang nasogastrik) untuk dekompresi
6. jejas yang terbuka seperti meningocele, gastroskisis ditutup dengan kasa yang dibasahi dengan cairan NaCL 0,9% hangat
Bayi dalam keadaan stabil dan siap dirujuk apabila:
- suhu tubuh normal ( 36,5- 37o )
- tidak ada tanda dehidrasi
- cukup oksigenasi
FORMULIR RUJUKAN BALITA (FRB)
UMPAN BALIK RUJUKAN DAN TINDAKAN KASUS PASCA RUJUKAN
FORMULIR UMPAN BALIK RUJUKAN BALITA(FUBRB)
`
PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RUJUKAN
Oleh pengelola program dari jenjang yang lebih tinggi dengan menggunakan instrumen kuesener di Dati !!. Sasarannya tim audit Maternal Perinatal dari DIN KES dan dokter ahli kebidanan dan anak dari RS rujukan yang membahas rujukan kasus neonatal dengan petugas kesehatan ditingkat pelayanan kesehatan dasar yang merujuk kasus tersebut .
SKEMA JALUR RUJUKAN
RS
PKM perawatan
Puskesmas
Kader desa Pos terpadu + LKMD Pustu
BUMIL Masyarakat Pelaksana Pelayanan
BUFAS
BAYI
BALITA
UMUM
Pengertian kasus gawat darurat adalah kasus akut, terjadi secara mendadak dapat terjadi
Disetiap saat, dan harus ditangan secara cepat dan tepat
Yang menangani petugas yang:
1. mampu mengenal kasus sedang dalam kondisi gawat darurat
2. mampu menilai kasus dalam keadaan gawat darurat
3. mampu menentukan tindakan apa yang harus dilakukan dengan cepat dan tepat
4. mampu melakukan tindakan pertolongan dengan baik dan benar
5. mampu memantau, menilai hasil pemantauan dan menentukan tindak lanjut
dengan baik dan benar
Perlu adanya pembakuan disetiap jenjang pelayanan kesehatan dalam:
- jenis dan kemampuan tenaga
- prosedur langkah klinik
- sarana dan prasarana
Yang perlu diperhatikan dalam menangani kasus gawat darurat antara lain:
- Kondisi pasien, fokus utama adalah pertolongan harus cepat dan tepat
- Pengetahuan dan tindakan untuk mencegah komplikasi yang lebih buruk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar